Film ini selalu menjadi yang terdepan dalam inovasi teknologi dan sepertinya akan selalu menjadi salah satu pasar paling mutakhir. Di sini kita memiliki enam teknologi baru yang siap mengubah cara pembuatan dan penayangan film. Dari drone hingga realitas virtual, teknologi film ini siap merevolusi film teknologi yang kita kenal.
Teknologi Teratas yang Mengganggu Industri Hiburan & Film
- Virtual Reality
- Drone
- Distribusi Audio Tingkat Lanjut (AID)
- IOT
- Augmented Reality
- Transcoding
Penjelasan rinci tentang peran teknologi dalam Industri Film
1. Realitas Virtual
Tidak ada keraguan bahwa industri film sedang mengalami perubahan besar. Realitas virtual adalah salah satu teknologi yang merevolusi industri film. Teknologi ini masih dalam tahap awal, namun terdapat banyak potensi. Ia memiliki kekuatan untuk mengubah cara kita membuat, menonton, dan menikmati film. VR adalah televisi baru, dan dengan cepat menjadi bentuk media yang dominan dalam bisnis hiburan.
VR adalah teknologi yang menggunakan tampilan komputer untuk menciptakan lingkungan 3D, seringkali dengan komunikasi visual langsung, untuk pemirsa. Teknologi baru dalam industri film ini memiliki banyak potensi untuk permainan dan hiburan pengantin yang dipesan lewat pos aplikasi tetapi dengan cepat menjadi tren digunakan untuk aplikasi medis, penegakan hukum, dan bahkan bisnis.
2 Drone
Konsep “drone” bukanlah hal baru. Ini adalah istilah yang digunakan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi radio dan televisi selama sekitar 35 tahun. Ada sejumlah inovasi teknologi film yang memunculkan konsep baru drone.
Ada banyak jenis drone yang digunakan dalam industri film. Ada drone yang digunakan sebagai platform kamera, drone yang digunakan sebagai cara untuk mengambil gambar dari udara, drone yang digunakan untuk mengambil gambar dari udara, dan drone yang digunakan untuk kombinasi dari semua hal tersebut.
Penggunaan drone dalam industri film mengubah cara pembuatan film. Hal ini karena penggunaan drone memungkinkan pengambilan gambar adegan yang sulit dicapai dengan metode tradisional. Hal ini juga mengubah cara film dipasarkan. Sekarang dimungkinkan untuk memfilmkan sebuah adegan dan kemudian segera menampilkannya. Hal ini karena kecepatan penggunaan drone.
Selain itu, banyak jenis kamera berbeda yang dapat dipasang pada drone. Kamera ini memungkinkan pengambilan gambar adegan dengan cara yang tidak mungkin dilakukan dengan kamera tradisional. Penggunaan drone dalam industri film menawarkan evolusi teknologi film dalam cara pembuatan dan pemasaran film.
3. Distribusi Audio Tingkat Lanjut (AID)
Advanced Audio Distribution (AID) adalah teknik pengeditan film yang digunakan dalam produksi suara untuk mendistribusikan musik, film, dan acara televisi di rumah digital. AID menggunakan algoritme dan perangkat pintar untuk menciptakan suara alami dan disesuaikan yang dapat didengar di setiap ruangan rumah. Dalam sistem bioskop berteknologi film AID, setiap suara yang Anda dengar dihasilkan oleh telinga Anda. Jika Anda menyalakan penerima A/V di rumah Anda dan memutar video, video tersebut akan dikirim ke telinga Anda sebagai sinyal AID. Sinyal ini kemudian diproses dan digabungkan dengan sinyal lain yang berasal dari penerima A/V, sehingga menghasilkan suara yang lebih realistis. Jika Anda ingin merekam sinyal A/V, Anda harus membeli perlengkapan khusus atau perlengkapan yang kompatibel dengan AID.
4. Internet of Things (IoT)
Internet of Things (IoT) adalah istilah yang sering dikaitkan dengan perangkat rumah pintar, namun kini juga diterapkan di industri film. Sama seperti perangkat pintar yang mulai digunakan di rumah, perusahaan rintisan (startup) teknologi juga sedang mencari cara untuk mengintegrasikan IoT ke dalam lini masa teknologi film. Dasar dari IoT adalah jaringan, dengan perangkat yang terhubung ke internet menjadi bagian dari jaringan. Perangkat apa pun yang terhubung ke jaringan dapat menerima dan memproses data.
5 Augmented Reality
Dalam dunia film, ini bukan hanya tentang apa yang Anda lihat di layar. Ini tentang pengalaman menonton film. AR, atau Augmented Reality, menggabungkan dua atau lebih aset teknologi, seperti kamera, komputer, dan perangkat tampilan yang digunakan oleh sekolah teknologi film modern. AR adalah realitas virtual yang tidak didasarkan pada realitas dunia fisik namun merupakan hasil dari berbagai bentuk teknologi yang dirancang untuk ditempatkan di sekitar lokasi pusat.
Teknologi yang digunakan dalam AR biasanya bersifat visual, tetapi mungkin berupa bau pendengaran, dan bentuk suara alam lainnya juga dapat digunakan. Aspek penting AR yang membedakannya dari teknologi lain adalah pemasangan komponen visual. Karena teknologinya bersifat visual, gambar yang dihasilkan dapat dilihat dan pengguna dapat mengontrolnya. Namun kemampuan mengontrol penempatan dan pergerakan komponen visual tersebut terbatas. AR merupakan salah satu teknik film yang dapat melihat total panjang suatu gambar serta mengatur arah dan intensitas cahaya yang masuk.
6. Transkode
Transcoding adalah proses mengubah format file dari satu codec ke codec lainnya, seperti mengonversi file video ke format lain. Dalam industri film, transcoding digunakan untuk mengubah format akhir film dari satu codec ke codec lainnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa file tersebut kompatibel dengan berbagai perangkat yang digunakan untuk menonton film.
Hanya sedikit tren teknologi yang membantu sektor media dan hiburan.
- Teknologi Volume
- TEKNOLOGI 3D BEBAS KACA
- Pengeditan Video Algoritmik
- REALITAS TAMBAHAN (AR)
- Pravisualisasi 3D
- SINTESIS SUARA AI
- Rendering Waktu Nyata
Jadi begitulah – bukankah kedengarannya sangat menguntungkan jika kita memiliki segudang teknologi ini? Industri film tentu saja lebih baik. Setelah menelusuri daftar teknologi baru yang mengubah industri film, nampaknya kesimpulannya adalah kemajuan teknologi film membuat film menjadi lebih seru sekaligus membuat pekerjaan pembuatan film menjadi lebih mudah. Saat ini, masa depan teknologi dalam bisnis film lebih cerah dan lebih besar dari sebelumnya. Ini kedengarannya bagus, bukan?