Metaverse adalah salah satu topik terkini dan dibahas di bidang teknologi dan bisnis. Saat ini, masyarakat melihatnya sebagai masa depan pengalaman digital di mana orang dapat berkumpul untuk terhubung dan berkembang. Meskipun Metaverse masih dalam tahap awal, para pemimpin bisnis di seluruh dunia telah membayangkan semua kemungkinan yang bisa dihasilkannya. Salah satu potensi tersebut termasuk penggunaan metaverse untuk merekrut talenta terbaik.
Sejak pandemi COVID-19, pasar tenaga kerja semakin sulit bagi pemberi kerja untuk menemukan kandidat yang berminat. Salah satu faktor utamanya adalah semakin tingginya persaingan akibat kerja jarak jauh. Namun, metaverse membuat segalanya lebih mudah bagi kedua sisi pasar. Untuk memahami caranya, penting untuk mempelajari metaverse dan apa yang ditawarkan teknologinya.
Apa itu Metaverse?
Metaverse seperti alam semesta lain. Dia tempat digital di mana orang dapat berkumpul menggunakan avatar untuk berinteraksi, bekerja, dan hang out. Dengan metaverse, kemungkinannya tidak terbatas. Bayangkan berjalan ke kantor virtual atau menghadiri konser bersama teman-teman dari berbagai belahan dunia. Contoh-contoh ini hanyalah sebagian kecil dari apa yang dapat dilakukan metaverse, dan perusahaan memanfaatkannya dengan cara-cara baru.
Dunia usaha juga menjajaki potensinya dalam rekrutmen. Dalam lingkungan tradisional, perekrut dan manajer perekrutan menemukan bakat melalui papan pekerjaan, forum online, dan situs jejaring profesional. Namun, di masa depan, Anda mungkin melihat seluruh metaverse bagi para profesional untuk menunjukkan bakat mereka di lingkungan virtual.
Bagaimana Metaverse Mempengaruhi Masa Depan Perekrutan?
Teknologi semakin maju setiap hari, membuat pekerjaan kita lebih mudah dari sebelumnya. Misalnya, AI generatif seperti Chatgpt dapat melakukannya 50%-70% pekerjaan yang dilakukan manusia. Dengan kemampuan ini, banyak yang bertanya-tanya bagaimana metaverse akan memengaruhi perekrutan di masa depan.
1. Peningkatan Visibilitas Perusahaan di Kalangan Pencari Kerja
Menemukan pekerjaan yang tepat merupakan tantangan bagi para kandidat, sementara perusahaan juga mengalami kesulitan yang sama dalam menemukan talenta terbaik. Agar perusahaan dapat menarik orang-orang terbaik, mereka harus menunjukkan apa yang membedakannya dari perusahaan lain. Proses ini dikenal sebagai Employer Branding, dan memiliki Employer Brand yang kuat adalah hal yang penting agar talenta terbaik dapat diperhatikan.
Dengan metaverse, pemberi kerja memiliki cara baru untuk memamerkan merek mereka — bursa kerja virtual. Pameran kerja dan acara lainnya berlangsung di dunia digital, di mana para kandidat dapat masuk dan belajar lebih banyak tentang perusahaan. Mereka bahkan dapat berbicara dengan orang-orang yang bekerja di sana dan mendapatkan tur digital tentang perusahaan tersebut.
Karena berada di metaverse, bursa kerja virtual ini bisa sangat interaktif. Perusahaan bisa berbagi tentang budaya mereka dan memberikan proyek masa lalu yang telah mereka kerjakan. Hal ini membuat pencari kerja merasa benar-benar mengenal calon pemberi kerja, sehingga pengalaman mencari kerja menjadi lebih mendalam.
2. Orientasi dan Pelatihan Virtual yang Lebih Baik
Meskipun orientasi dan pelatihan karyawan baru itu penting, hal ini memiliki serangkaian tantangan yang unik. Salah satu kendala utama adalah biaya terkait.
Masyarakat untuk Manajemen Sumber Daya Manusia menunjukkan bahwa pengeluaran rata-rata mencapai sekitar $4,700 per sewa. Namun, merekrut karyawan baru juga bisa memakan biaya tiga hingga empat kali lebih mahal dibandingkan gaji pada posisi tersebut. Alasan mengapa biaya ini begitu tinggi adalah karena faktor-faktor seperti upaya perekrutan, pemeriksaan latar belakang, dan sumber daya pelatihan awal. Selain itu, karyawan memerlukan waktu untuk menjadi produktif sepenuhnya sebelum mereka dapat bekerja secara mandiri.
Metaverse mendefinisikan ulang proses ini. Ini menawarkan platform orientasi dan pelatihan virtual, mengubah sesi ini menjadi pengalaman yang sangat interaktif dalam lingkungan pembelajaran yang dinamis. Pada gilirannya, hal ini mengurangi biaya logistik dan sumber daya serta memberikan pengenalan yang lebih menarik kepada karyawan baru.
Hasilnya, metaverse memastikan pemahaman menyeluruh tentang peran mereka dan budaya perusahaan. Selain pengalaman yang kaya ini, hal ini juga menghasilkan retensi talenta yang lebih baik karena karyawan merasa lebih terhubung.
3. Penilaian Kandidat yang Ditingkatkan
Penilaian adalah dasar perekrutan. Mereka membantu pemberi kerja memutuskan apakah seorang kandidat cocok untuk suatu peran. Metode tradisional, seperti wawancara tatap muka, menawarkan interaksi antar manusia yang berharga namun bisa mahal dan sulit untuk diatur.
Meskipun wawancara virtual bisa lebih mudah dan murah, terkadang wawancara virtual mengalami gangguan teknologi dan fitur yang terbatas. Pada gilirannya, hal ini dapat menyebabkan perekrutan karyawan menjadi kurang ideal.
Metaverse mengubah hal ini dengan menggabungkan sisi positif dari kedua pendekatan. Meskipun prosesnya tetap online, metaverse menambahkan kedalaman melalui elemen yang imersif dan tergamifikasi. Misalnya, Microsoft Mesh adalah alat metaverse baru yang mengubah video 2D menjadi ruang virtual 3D.
Inovasi semacam ini memungkinkan kandidat dan pemberi kerja terlibat dalam lingkungan yang mendetail dan nyata, seperti wawancara tatap muka atau pusat penilaian yang lebih besar. Hasilnya, perusahaan melakukan evaluasi yang lebih akurat dan tidak memihak terhadap keterampilan dan perilaku kandidat.
4. Peningkatan Pekerjaan Jarak Jauh dan Akses Global Talent Pool
Panggilan video dan obrolan adalah cara terbaik untuk menjangkau orang-orang dari mana saja. Mereka memungkinkan perekrut untuk berhubungan dengan talenta dari seluruh dunia. Namun, wawancara tatap muka melalui panggilan Zoom bisa jadi kurang personal dibandingkan bertemu langsung dengan seseorang.
Dengan metaverse, orang dapat membicarakan potensi peluang kerja dan tetap merasa berada di ruangan yang sama. Pengaturan virtual ini meruntuhkan hambatan impersonal yang Anda alami saat melakukan panggilan video dan memungkinkan perusahaan mengakses kumpulan talenta yang lebih besar.
Perusahaan tidak lagi kesulitan menemukan orang yang tepat, dan tim perekrutan akan dapat berkolaborasi dengan lebih baik saat memilih kandidat. Oleh karena itu, perekrutan berbasis proyek akan menjadi lebih efisien dan ruang kerja virtual akan mengambil alih lingkungan kerja tradisional.
Metaverse Adalah Masa Depan Perekrutan
Metaverse memberi perekrut ruang untuk mendapatkan peluang tanpa batas, mulai dari pameran karier jarak jauh hingga tur virtual ke kantor perusahaan. Meskipun beberapa perusahaan sudah mulai berinvestasi di metaverse, terdapat potensi pertumbuhan yang tidak terbatas. Satu hal yang pasti — metaverse telah hadir, dan ini akan mengubah cara perusahaan merekrut talenta terbaik.