Bisnis

“Kepemimpinan Inklusif: Memanfaatkan Kekuatan Tim yang Beragam.”

Dalam dunia bisnis, terdapat banyak gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Pemimpin berasal dari berbagai latar belakang, memiliki keyakinan berbeda...

Ditulis oleh Ashok Kumar · 1 min baca >
organisasi karyawan perusahaan, bisnis

Dalam dunia bisnis, terdapat banyak gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Pemimpin datang dari berbagai latar belakang, memiliki keyakinan berbeda, dan berasal dari mana saja di dunia. Namun pada akhirnya, pemimpin bersifat inklusif atau eksklusif. 

Untuk mencapai kesuksesan, menerapkan budaya kepemimpinan inklusif akan membuat karyawan Anda merasa nyaman dan dihargai sebagai bagian dari tim. Definisi Kepemimpinan Inklusif adalah kemampuan untuk memimpin dan mengelola kelompok individu yang beragam secara efektif, sekaligus menghormati orang tersebut dengan cara yang berempati dan bebas bias.

Kepemimpinan Inklusif menghargai anggota tim dan memungkinkan beragam perspektif yang memungkinkan karyawan menyampaikan pendapat dan kontribusinya untuk memajukan kesejahteraan perusahaan. Kepemimpinan Inklusif menjadi bentuk kepemimpinan yang diperlukan untuk melihat pertumbuhan di tempat kerja baik dari manajemen maupun staf. 

Untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, manajemen perlu menerapkan struktur untuk mencapai tujuan ini. Berikut adalah ciri-ciri utama untuk menciptakan budaya inklusif.

  • Komunikasi – Pemimpin dan manajemen harus dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan karyawan tanpa memandang etnis, pandangan politik atau agama, orientasi seksual, atau latar belakang. Kepemimpinan perlu menyadari bahasa yang tidak mempolarisasikan dan menghormati semua budaya setiap saat. 
  • Kolaborasi – Dalam bisnis apa pun, stafnya pasti terdiri dari berbagai kelompok individu yang berasal dari berbagai latar belakang. Kepemimpinan harus terbuka terhadap berbagai ide, perspektif, dan cara melakukan sesuatu. Mungkin sulit pada awalnya untuk menerima cara-cara yang berbeda dari biasanya. Dengan bersikap terbuka terhadap ide-ide ini akan membantu menciptakan budaya inklusif. 
  • Pemecahan Masalah – Kemampuan memecahkan masalah secara kreatif dan memasukkan pendapat semua orang akan membentuk budaya kepemimpinan inklusif yang ingin dicapai perusahaan. Menemukan solusi yang dapat disepakati semua orang bisa menjadi tugas yang sulit. Memberikan penghargaan terhadap solusi produktif akan memajukan lingkungan inklusif. 
  • Komitmen - Kebutuhan untuk menginginkan kepemimpinan inklusif tidak hanya sekedar kata-kata. Hal ini harus dilakukan setiap hari. Kepemimpinan harus melakukan upaya sadar untuk meminta perspektif dari semua orang yang terlibat. Hal ini mencakup semua orang yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan, baik itu pemecahan masalah atau ide-ide kreatif. 
  • Keberanian – Pemimpin harus memiliki keberanian untuk membela apa yang benar. Ini tidak selalu merupakan hal yang paling populer untuk dilakukan. Para pemimpin yang ingin bersikap inklusif mempunyai tugas berat yang terkadang membuat keputusan-keputusan yang tidak populer. 
  • Kompetensi Budaya - The staf Banyak bisnis terdiri dari individu-individu dari budaya dan latar belakang yang berbeda. Pemimpin harus selalu sadar dan peka terhadap perbedaan-perbedaan tersebut. Lambat bereaksi dan selalu memberikan rasa hormat akan sangat membantu dalam menciptakan kepemimpinan inklusif yang ingin dicapai oleh bisnis. 

Dengan mengikuti karakteristik tersebut, para pemimpin akan menciptakan budaya inklusif yang diinginkan oleh dunia usaha dan dunia. Hidup dengan memberi contoh adalah cara terbaik untuk menunjukkan satu sama lain apa yang dapat diterima di dunia ini. 

Ditulis oleh Ashok Kumar
CEO, Pendiri, Kepala Pemasaran di Make An App Like. Saya Penulis di OutlookIndia.com, KhaleejTimes, DeccanHerald. Hubungi saya untuk mempublikasikan konten Anda. Profil

Tinggalkan Balasan

Translate »